![3 Fase Ramadhan](https://nfcomp23.nurulfikri.com/wp-content/uploads/2023/03/3-fase-ramadhan-thumb.jpg)
Memasuki bulan suci Ramadhan, umat Islam hendaknya memperbanyak bersyukur atas karunia yang diberikan Allah SWT. Apabila kita mencoba menghitung seberapa banyak nikmat yang telah diberikan-Nya, niscaya kita tidak akan mampu menghitungnya.
Sebagai umat Islam, adalah kewajiban kita untuk sholat lima waktu dan berpuasa selama bulan Ramadhan. Mengenai Ramadhan, selama 30 hari puasa Ramadhan, ada 3 tiga fase yang dibagi menjadi 10 hari pertama, 10 hari kedua dan 10 hari ketiga. Setiap tahap memiliki banyak keuntungan.
Fase 1 : 10 hari pertama (Rahmat)
![](https://www.nurulfikri.com/wp-content/uploads/2023/03/3-fase-ramadhan-rahmat.jpg)
Ini adalah fase rahmat selama 10 hari pertama puasa di bulan Ramadhan. Tahap ini juga yang paling sulit dan paling sulit, karena merupakan transisi dari kebiasaan makan normal menjadi harus menahan lapar dan haus dari fajar hingga senja. Di sisi lain, 10 hari pertama adalah fase yang paling berharga.
Pada tahap ini, pintu rahmat dibuka selebar-lebarnya. Sama seperti QS. Al-zalzalah ayat 7 dan 8 disebutkan.
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ
Artinya :
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.
وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ
Artinya :
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah-pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.
Baca juga : Malam Lailatul Qadar
Fase 2 : 10 hari kedua (Ampunan)
![](https://www.nurulfikri.com/wp-content/uploads/2023/03/3-fase-ramadhan-ampunan.jpg)
Allah SWT melimpahkan keutamaan yang melimpah pada 10 hari pertama Ramadhan. “Seperti yang kita ketahui bersama, bukan hanya tubuh yang beradaptasi, dan selama 10 hari pertama Ramadhan 1443 H banyak masalah yang harus dihadapi dalam proses beradaptasi atau penyesuaian. Siapa yang bisa melewati ini? Mampu melewatinya. ” dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Sumsel Ustaz Sudirman mengatakan.
Kemudian, 10 hari kedua adalah tahap maghfiroh (pengampunan). Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa pada 10 hari kedua Ramadhan, marilah kita memohon ampun kepada Allah SWT. Maghfiroh diberikan pada saat itu khusus untuk menyelamatkan orang yang berpuasa dari dosa yang telah dilakukannya, sebagai bentuk cinta Allah.
Maka rugi bagi orang yang belum memiliki keinginan kuat untuk menyambut ampunan Allah hingga sisa hari-hari terakhir 10 hari kedua Ramadhan. Dalam Surah Ali `Imran: 133 dijelaskan,
وَسَارِعُوْٓا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَۙ
Artinya :
Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,
Fase 3 : 10 Hari Terakhir (Pembebasan dari Api Neraka)
![](https://www.nurulfikri.com/wp-content/uploads/2023/03/3-fase-ramadhan-bebas-dari-api-neraka.jpg)
Terakhir, 10 (sepuluh) hari terakhir Ramadhan merupakan tahapan pembebasan dari api neraka. Sebagaimana dikatakan oleh sahabat Salman Al Farisi: “Ini adalah Ramadhan, awal rahmat, pertengahan maghfiroh, dan pelepasan terakhir dari api neraka.”
Sepuluh terakhir adalah akhir Ramadhan, dan perilaku tindakan tergantung pada apakah itu berakhir atau berakhir. Sepuluh akhir Ramadhan adalah bulan terakhir, jadi setiap orang harus mengakhiri Ramadhan dengan kebaikan, yaitu mengerahkan energi dan upaya untuk meningkatkan ibadah di sepuluh hari terakhir Ramadhan ini.
Selama sepuluh hari terakhir Ramadhan, diasumsikan bahwa lailatul qadar akan jatuh, karena lailatul qadar juga dapat jatuh sepanjang Ramadhan. Ramadhan adalah bulan di mana Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi umat manusia, menjelaskan petunjuk dan perbedaan antara yang benar dan yang salah.
Penulis: Ahmad Hudzaifah